Header Ads

Terang Sabda

Selasa, 24 September 2013

Hari Biasa Pekan Biasa XXV/C

“Kesombongan itu menyebabkan perpecahan, sedangkan cinta menyebabkan persatuan” (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (Mzm 122:1-2)
Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kakiku berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.

Doa Pagi
Allah yang Maharahim, kasih setia-Mu pada umat manusia sungguh luar biasa. Maka celikkanlah mata hatiku agar dapat semakin mampu melihat karya-Mu yang mengagumkan. Janganlah biarkan aku tuli dan bebal oleh kebodohanku. Demi Kristus, Tuhan dan Penyelamatku, yang hidup dan meraja, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan I
Bacaan dari Kitab Ezra (6:7-8.12b.14-20)

“Jangan menghalangi pekerjaan membangun rumah Allah itu."

Pada waktu itu Darius, raja Persia, memerintahkan kepada para bupati di daerah seberang Sungai Efrat, sebagai berikut, “Jangan menghalangi pekerjaan membangun rumah Allah itu. Bupati dan para tua-tua orang Yahudi boleh membangun rumah Allah itu di tempatnya yang semula. Lalu aku telah mengeluarkan perintah tentang apa yang harus kalian perbuat terhadap para tua-tua Yahudi mengenai pembangunan rumah Allah itu. Dengan saksama dan tanpa bertangguh mereka harus diberi biaya dari penghasilan kerajaan yaitu dari upeti daerah seberang Sungai Efrat. Aku, Darius, yang mengeluarkan perintah ini; hendaklah dilakukan dengan saksama.” Maka para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan rumah Tuhan dengan lancar, digerakkan oleh nubuat Nabi Hagai dan Nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia. Maka selesailah rumah itu pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam pemerintahan Raja Darius. Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan pentahbisan rumah Allah dengan sukaria. Untuk pentahbisan rumah Allah itu mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, anak domba empat ratus ekor, dan domba jantan dua ratus ekor; juga kambing jantan sebagai kurban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel, dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel. Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya, dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya untuk melakukan ibdah kepada Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Musa. Dan pada tanggal empat belas bulan pertama mereka yang pulang dari pembuangan itu merayakan Paskah. Para imam dan orang-orang Lewi bersama-sama mentahirkan diri sehingga tahirlah mereka sekalian. Demikianlah mereka menyembelih anak domba Paskah bagi semua orang yang pulang dari pembuangan, dan bagi saudara-saudara mereka, yakni para imam, dan bagi dirinya sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan 
Reff.: Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita.
Ayat (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5):
  1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke rumah Tuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
  2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
  3. Mereka bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga raja Daud.

Bait Pengantar Injil
Reff: Alleluya
Ayat: Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan melakukannya.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (Luk 8:19-21)

“Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakannya.”

Pada suatu hari datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus hendak bertemu dengan Dia. Tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Maka diberitahukan kepada Yesus, “Ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Dikau.” Tetapi Yesus menjawab, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakannya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.


Renungan
Kita bisa menjadi ibu, saudara, dan saudari Yesus jika kita mendengarkan Firman Allah dan menindaklanjutinya. Kita bisa menjadi bagian dari keluarga Yesus dan akan begitu dekat dengan-Nya, yaitu bahwa Dia tinggal di dalam kita dan kita di dalam Dia (lihat Yoh 6:56) - hanya jika kita mendengarkan (Mazmur 81:14) dan melakukan Firman Allah.

Namun, kita menyadari bahwa secara manusiawi kita kesulitan untuk mendengarkan Firman Allah. Untuk mendengarkan sabda-Nya yang lembut (1 Raj 19:12 dst), kita harus masuk dalam kesunyian dan menyadari bahwa Dia adalah Allah (Mazmur 46:11). Untuk membuka telinga kita pada FirmanNya, kita harus menghentikan telinga kita jangan sampai kita mendengar pertumpahan darah (Yes 33:15) dan hal-hal lain yang tidak berasal dari Allah. Untuk mendengarkan Firman Allah, kita harus bertobat dari keengganan untuk mendengarkan Allah dan kemudian memperbaharui janji baptis kita, karena dalam Pembaptisan kita dianugerahi kekuatan adikodrati untuk mendengarkan Firman Allah.

Setelah kita mendengarkan Firman Allah, kita harus melakukan Firman-Nya. "Hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri" (Yak 1:22). Melakukan Firman Allah membutuhkan mukjizat pertobatan dari sikap apatis egois dan pemberontakan melawan Allah. Melakukan Firman Allah Membutuhkan ketaatan pada Allah dan pemberontakan melawan tirani Setan . Untuk melakukan Firman Allah, kita harus mengatakan bersama Maria: "Akulah hamba Tuhan, Jadilah padaku menurut Firman Allah (Luk 1:38).

Dengan kasih karunia-Nya, dengarkan dan lakukanlah Firman Allah. Jadilah ibu, adik, dan saudara Yesus.

Doa Malam
Allah yang Mahakudus, jadikanlah aku tanda yang menghadirkan cinta-Mu yang nyata dengan berani berkurban demi kebahagiaan sesama. Dengan demikian hidupku pun menjadi saluran kasih-Mu bagi sesama dan mereka secara pribadi boleh merasakan kasih-Mu yang membebaskan dan menyelamatkan. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.