Header Ads

Terang Sabda

Senin, 09 September 2013

Peringatan St. Petrus Claver, Pengaku Iman
 
Kita harus berbicara kepada mereka dengan tangan kita sebelum kita berusaha berbicara kepada mereka dengan bibir kita --- St. Petrus Claver

Antifon Pembuka (Mzm 62:67)
Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang dan Dialah segala harapanku. Hanya Dialah pelindung dan penyelamatku. Dia pendukungku, aku takkan goyah.

Doa Pagi
Allah Bapa surgawi, pujian dan syukur bagi-Mu atas kebaikan-Mu melalui semua orang yang telah berkorban, menderita, berjuang demi keselamatan hidupku. Berkenanlah Engkau membalas kebaikan mereka dan sudilah melindungi serta memberkati mereka. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.  
 
Bacaan I
Kol. 1:24 - 2:3
"A
ku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat."
 
Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan! Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku. Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia dan untuk semuanya, yang belum mengenal aku pribadi, supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus, sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.
Demikianlah Sabda Tuhan,
Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan (Mzm 62:6-7.9)
Reff:
Tuhanlah keselamatan dan kemuliaanku.
Ayat:
  1. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah.
  2. Hanya angin saja orang-orang yang hina, suatu dusta saja orang-orang yang mulia. Pada neraca mereka naik ke atas, mereka sekalian lebih ringan dari pada angin.
Bait Pengantar Injil,
Reff.
Alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Bacaan Injil (Luk 6:6-11)
"Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia."

Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia. Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri. Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?" Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya. Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan kita.
U: Syukur kepada Allah

Renungan
Dalam dunia kuno, tangan kanan seseorang menunjukkan martabat khususnya. Tangan kanan digunakan untuk menganugerahkan berkat (Kej 48:13-18). Seorang raja atau pemimpin memegang tongkat kekuasaannya juga dengan tangan kanan (lih. Matius 27:29), dan ketika imam perjanjian lama ditahbiskan tangan kanannya diurapi (Kel 29:20). Hukuman dunia kuno bagi seorang pencuri adalah dipotong tangan kanannya. Sehingga, tanpa tangan kanannya, ia kehilangan martabatnya di hadapan masyarakat. Dan sampai sekarang pun, orang-orang saling berjabatan tangan kanan untuk menyelesaikan transaksi bisnis mereka.

Tangan kanan Allah juga menunjukkan martabat khusus dan daya ilahiNya (Kel. 15:06, 12; Mat 22:44; Mzm 44:4). Tangan kananNya adalah tepat dan benar (Mzm. 48:11). Tangan kanannya menjunjung tinggi umat-Nya (Mzm. 18:36; 63:9).

Karena itu, ketika Yesus mengatakan kepada orang yang mati tangan kanannya: "Ulurkanlah tanganmu" sehingga sembuhlah tangannya, nilai dan makna tindakan Yesus bukan sekedar soal mukjizat penyembuhan orang yang mati tangan kanannya (Luk 6:10). Sebab mukjizat tersebut juga memmulihkan martabat, kehormatan dan kekuasaan orang tersebut di tengah masyarakat.

Seiring dengan anugerah tangan kanan kita, Tuhan memberi kita kehendak bebas. Kita dapat menggunakan tangan kanan kita untuk melayani Tuhan atau dosa (Mzm 109:6; 144:8, 2 Sam 20:09). Karena itu Yesus mengingatkan kita: "jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu!" (Mat 5:30) Lebih baik kehilangan kekuatan manusia dan martabat sosial daripada menyalahgunakannya dan berbuat dosa terhadap Allah.

Yesus sekarang duduk di sebelah kanan Allah (Mrk 16:19; Ef 1:20). Apa yang akan menjadi akhir bagi kita? Kita akan menggunakan tangan kanan kita untuk melayani Tuhan dan karenanya ditempatkan di sebelah kanan Allah? (lih. Matius 25:34)? Atau akankah seluruh tubuh kita justru akan "dilemparkan ke dalam neraka"? (Mat 5:29). St. Peter Claver yang kita peringati hari ini menggunakan tangan kanannya untuk memberi makan, menyembuhkan, dan membaptis lebih dari 300.000 budak Afrika tawanan. Karena itu kini ia dimuliakan Allah di surga.

Doa Malam
Tuhan, "jika aku melupakan Engkau... Biarlah tangan kananku dipotong" (Mzm 137:5). TUhan, mampukanlah aku untuk menggunakan tangan kanan, seluruh tubuh dan jiwaku, untuk melayani Engkau dan dengan demikian menikmati "kelezatan di sebelah kanan-Mu selamanya" (Mzm 16:11).

Santo Petrus Klever, Pengaku Iman
Imam Yesuit dari Spanyol ini lahir di Verdu, Katalonia pada tahun 1581. Selama 40 tahun ia berkarya sebagai misionaris di antara pada budak belian Negro di Kartagena, Kolumbia. Semasa mudanya, ia belajar di Universitas Barcelona. Disini ia berkenalan dengan imam – imam Serikat Yesus dan mulai tertarik dengan cara hidup mereka. Setelah menyelesaikan studinya di Barcelona, ia masuk novisiat Serikat Yesus di Tarragona pada tahun 1601. Dari sana ia dikirim pembesarnya ke kolose Montesione di Palma Mayorca. Di kolose ini ia bertemu dan bersahabat dengan bruder Alphonsus Rodriquez, penjaga pintu kolose. Bruder inilah yang membimbing dia tentang cara hidup penyangkalan dan penyerahan diri semata – mata kepada Tuhan. Alphonsus jugalah yang mendorong dan menyemangati dia untuk menjadi rasul bagi para budak Negro di Amerika Selatan.

Pada tahun 1610 selagi masih belajar di Seminari, atas permintaannya sendiri Petrus Klever dikirim ke Kartagena, Kolumbia, pantai Utara Amerika Selatan. Kartagena adalah kota pelabuhan yang sangat ramai dan merupakan pintu gerbang masuknya para budak Negro yang didatangkan dari Afrika. Dikota inilah Petrus mengabdikan seluruh hidupnya demi keselamatan para budak Negro yang malang itu.

Di kota Kartagena, Petrus ditabhiskan menjadi imam pada tahun 1616, disusul kemudian dengan pengikraran kaul kekalnya. Ketika mengucapkan kaul kekalnya, ia menambahkan sebagai kaul keempat suatu janji untuk bekerja semata – mata bagi orang – orang Negro yang dipekerjakan di tambang – tambang emas Kartagena. Dia minta dengan sangat agar tidak dipindahkan ke tempat lain. Sejak saat itu Petrus menjadi “budak para budak” demi keselamatan mereka. Petrus mengabdikan dirinya baik di bidang perawatan kesehatan jasmani maupun jiwanya.

Ia mewartakan Injil dan mengajar mereka tetang kasih Kristus. Dalam 40 tahun karyanya, ia berhasil mempermandikan 300.000, tidak hanya orang – orang Negro tetapi juga para pelaut, pedagang dan para pemimpin – pemimpin kota itu.

Bagi orang – orang yang sakit dan miskin, ia menyediakan obat – obat, makanan dan pakaian. Banyak mukzijat dilakukannya terutama untuk menyembuhkan orang – orang sakit. Mantelnya yang dikenakannya pada sisakit selalu menyemburkan bau harum semerbak dan dapat menyembuhkan mereka.

Tuhan menyertai dan memberkati Petrus dan karyanya. Kesuciannya lambat laun diketahui seluruh penduduk kota. Para pemimpin masyarakat yang semula tidak senang padanya karena usahanya membela para budak itu, mulai tertarik dan mengaguminya. Petrus kemudian jatuh sakit keras selama 4 tahun dan akhirnya meninggal dunia pada tanggal 8 September 1654, tepat dengan pesta kelahiran Santa Perawan Maria. Para pemimpin kota memerintahkan agar Petrus Klaver dimakamkan secara meriah atas biaya mereka sendiri.Oleh Paus Leo XIII, Klaver dinyatakan sebagai kudus pada tahun 1888, dan diangkat sebagai pelindung karya misi ditengah dunia Negro.

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.